Sabtu, 05 Juli 2008

Angky Camaro : Transplantasi Ginjal, Kehidupan dan Jabatan Baru (1)

“Mulanya Bisul di Pantat, tapi Saya Cueki”
Angky Camaro, Jakarta
Radar Surabaya 5 July 2008.
Angky Camaro, preskom PT HM Sampoerna Tbk yang juga direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sekaligus komisaris PT Indomobil, tak sadar ginjalnya sudah tidak berfungsi normal. Hingga suatu kali ia tidak bisa duduk lantaran abses (bengkak) bernanah di pantatnya.
Dari situlah diketahui creatinine atau kreatinin (zat racun dalam darah, biasanya terdapat pada seseorang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, Red) sudah mencapai 350. Padahal ambang batas untuk normal kreatinin paling tinggi 125. Berikut cerita Angky Camaro tentang asal muasal penyakit ginjalnya hingga harus ditransplantasi, dalam gaya bertutur.
Tanggal 1 April 2005 saat di kantor, saya merasakan pantat sakit bukan main. Saya benar-benar tidak bisa duduk. Memang sudah beberapa hari sebelumnya sebetulnya saya sudah merasa ada abses di pantat saya, tapi saya cuekin saja. Saya tetap kerja seperti biasa. Tapi tanggal 1 April itu, saya benar-benar nggak bisa duduk.
Karena sudah sakit dan nggak bisa duduk, saya akhirnya telepon dokter teman saya. Namanya dr. Didik. Ia praktik di RS Pluit Jakarta. Terus dr. Didik bilang, “Sudah Anda sekarang juga ke sini.” Begitu sampai di rumah sakit itu, ternyata saya langsnug dioperasi. Padalah semua peralatan kerja saya, termasuk laptop, masih saya tinggal di kantor. Saya pun mondok di RS Pluit.
Saat mondok di RS Pluit itu, akhirnya diketahui gula saya sudah 500, kemudian kreatinin saya sudah 350. Dari situ baru diketahui, kalau ginjal saya sudah tidak berfungsi dengan baik, karena diabetes. Soal pantat saya yang bernanah, itu ternyata kalau orang diabetes terus ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, racun-racun yang tidak bisa diserap ginjal keluar akan tumbuh jadi darah kotor.
Dan biasanya akan tumbuh di tempat-tempat yang kotor, seperti kaki, pantat, dan selangkangan. Jadi nanah di pantat saya itu karena saya sudah diabetes akut. Sedangkan soal penyakit diabetes, saya juga tidak tahu. Habis saya jarang sakit dan jarang periksa. Pernah sih sakit yang sampai mondok ri rumah sakit, tapi itu saat usia saya masih 30 tahun.
Dan sakit waktu itu berkait dengan hati atau liver. Jadi selama ini, yang saya perhatikan dan jaga hati saya. Eh..., nggak tahunya malah ginjal saya yang kena. Orang bilang saya kuat sekali. Orang yang kalau gulanya 300 saja sudah goyang, tapi gula saya 500 saya masih tiap hari beraktivitas di kantor kayak nggak kena diabetes. Mungkin kalau pantat saya nggak bernanah saya nggak tahu kalau saya terkena diabetes.
Dari data rekam medik yang saya temukan, tahun 2002 sebetulnya kreatinin saya sudah mencapai 190. Tapi karena saya nggak merasa apa-apa, ya saya cuek saja, dan nggak memerhatikan hal itu sebagai sesuatu yang sudah membahayakan. Nah, Anda bisa bayangkan ginjal saya yang sebetulnya sejak tahun 2002 sudah mulai kerja berat itu, terus saya hajar untuk bekerja sampai tahun 2005. Ya sudah, akhirnya tahu-tahu di tahun 2005 kreatinin saya langsung melonjak ke 350 dan gulanya 500.
Saya nggak tahu bagaimana caranya menurunkan kreatinin. Tapi kalau seperti saya yang terkena diabetes, mustinya kalau belum akut ya diatasi diabetesnya. Sekitar 12 hari setelah dioperasi tahun 2005 itu kreatinin saya turun menjadi 260. Dan karena diabetes, dokter menyarankan saya untuk diet. Nah, pikir saya karena saya diet makanan, maka saya harus banyak makan buah dan banyak minum.

Tidak ada komentar: