Senin, 14 Juli 2008

Demam Batik


Semoga Demam Batik yang hangat ini tidak kunjung padam.
(Foto - Radar Surabaya 14 July 2008)

Keren kan batik seperti pada foto di atas ?

Sudah pakai Batik ?

Black Hat SEO

Bagi Anda yang lagi asyik sama SEO-nya Google. BlackHat SEO ini tentunya menarik juga. Artikelnya dibahas di InfoKomputer edisi terbaru.

Pengen lihat trick canggih SEO Google ?
http://www.blackhatseo.com/

BCA Flazz & PayWave


Manakah yang Anda pilih BCA Flazz atau PayWave ?

Tanpa mempermasalahkan siapa pemilik saham terbanyak BCA. Sudah selayaknya kita memilih BCA FLazz. Mengapa ?

BCA Flazz seperti halnya BCA Card adalah produk murni yang dikembangkan di Indonesia. Sehingga tentunya ujung-ujunganya juga menguntungkan rakyat Indonesia.

Berbeda dengan Visa PayWave, maka setiap penggunaan fasilitas tersebut tentunya ada fee yang dibayarkan ke Visa. Bagi bank-bank yang infrastukturnya tidak memadai apa boleh buat mereka harus ikut Visa PayWave jika tidak ingin ketinggalan.

Visa PayWave bukannya tidak mungkin mengganti semua mesin EDC (mesih chip atau mesin gesek) dengan mesin contactless tersebut.

Bagaimana mana yang Anda pilih Flazz atau PayWave ?

e-Payment

Ternyata selain Jawa Pos yang tgl 14 July 2008, Kompas juga memuat iklan e-Payment Toll di Surabaya, dimana juga ada iklan BCA Flazz dan Visa PayWave

BCA Flazz
http://www.klikbca.com/individual/silver/product.html?s=69


VisaPayWave
http://www.visa.ca/en/merchant/products/paywave.cfm

Komposter Bekicot


Nah, sebagai partisipasi ikut meng-hijau-kan Surabaya, Lina Purwanidia menciptakan komposter bekicot.

Berikut artikel Jawa Pos 14 Juli 2008.

Lina Purwanidia, Kembangkan Bekicot Jadi Pengolah Sampah Dapur.

Murah karena Hanya Bermodal Timba

Bekicot. Siapa yang tak kenal dengan hewan bercangkang ini ? Di tangan Lina Purwanidia, selaian diternakkan, bekicot bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah dapur sekaligus menghasilkan kompos.

Awalnya, Lina Purwanidia, sangat membenci bekicot. "Karena dia suka memakan tanaman tanaman peliharaan saya." kata Lina menyampaikan alasannya.
Saat itu Iin panggilan akrab Linda Purwanidia ingin membasmi bekicot. Tapi begitu akan dibasmi, muncul perasaan tidak tega. Lantas, ibu satu anak itu berbalik ingin memanfaatkannya. Apalagi dia pernah mendengar bahwa bekicot pun bisa diternakkan dan dimanfaatkan untuk mengurangi sampah dapur.
Maka, sejak 2006 Iin mulai beternak bekicot. "Setelah saya banyak belajar, ternyata mengembangkan bekicot sangat mudah," ujar wanita berusia 32 tahun itu ditemui di rumahnya di Jl. Sambiroto, Sambikerep, kemarin (13/7).
"Yang dibutuhkan hanya timba dengan ukuran 70 liter." Jelas Iin sambil menunjukkan timba hitam yang baru dia beli. Timba tersebut kata Iin, diberi lubang-lubang udara di dindingnya. Begitu pula pada tutupnya. Lubang itu berfungsi sebagai ventilasi agar udara di dalam timba bisa berganti.
Tinggi timba, kata Iin, minimal 40 cm. Jika kurang dari itu, suhu dalam timba akan panas. Itu membuat bekicot tidak betah dan mati. "Plastik apa pun bisa, tidak hanya timba. Tapi tingginya harus 40 cm," jelasnya.
Timba ukuran 70 liter bisa menampung sepuluh ekor bekicot. Timba harus diletakkan di tempat tempat sejuk. "Bisa di bawah atap atau di bawah pohon," ujarnya.
Di dalam timba, bekicot tersebut akan berkembang biak sendiri. "Yang penting, bekicot yang dimasukkan ke dalam timba berlainan jenis kelamin," kata Iin.
Dia menambahkan, sisa-sisa makanan apa pun bisa dimasukkan ke dalam timba sebagai makanan bekicot, kecuali yang berminyak dan bersantan. Sebab makanan yang berminyak dan bersantan akan meninggalkan bau tak sedap jika dimasukkan ke dalam timba.
Yang bisa dimasukkan ke dalam timba adalah sampah dapur, misalnya sisa nasi, sayur-sayuran atau buah-buahan. Di sinilah manfaat bekicot, yakni bisa mengolah sampah dapur. Selain itu kotoran bekicot bisa dimanfaatkan sebagai kompos.
Iin melanjutkan, pada umur tiga bulan, bekicot harus diambil dari timba. Sebab umur bekicot cukup singkat. Apabila tidak diambil, bekicot akan mati dan menimbulkan bau yang tidak sedap. "Istilahnya, saat berusia tiga bulan itu mereka dipanen," katanya.
Saat dipanen, Iin menjamin bekicot-bekicot itu sudah berkembang biak dan meninggalkan anak-anaknya di dalam timba. Anak bekicot tersebut sangat banyak. Jumlahnya puluhan.
Bekicot yang dipanen bisa dimasak sendiri atau dijual. Selalu ada pengepul yang siap mengambil. Per kilo, kata Iin, dihargai Rp 2 ribu. "Kalau mau diolah dulu baru dijual juga bisa. Sudah ada warga RT kami yang membuat sate bekicot dan krengsengan. Banyak yang suka lho." ungkapnya.
Selain itu, hewan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan. "Alergi, gatal-gatal dan asma bisa diobati dengan lendir bekicot," tuturnya berpromosi. "Warga kami sudah membuktikannya," imbuhnya. (aga/kum)

Komposter Paralon

Kolom Surabaya Green And Clean (Jawa Pos 14 July 20098) ini selalu mencuri perhatian, dengan berbagai cara dan inovasi yang dilakukan masyarakat untuk lebih hijau dan indah.
Jawa Pos memolopori-nya dengan mengadakan program Surabaya Green And Clean,

Even ini dilombakan sehingga banyak warga yang akhirnya tergerak dan ikut berpatisipasi.

Seperti tampak pada gambar warga membuat komposter dengan paralon.

Komposter ini nantinyakan ditanamkan di halaman atau tanah kosong warga.

Dengan harapan semoga Surabaya bisa lebih baik dalam menghadapi musim hujan berikutnya.

Bagaimana ? Siap ikut berpartisipasi meng-hijau-kan Indonesia ?

Pertama di Indonesia - Kartu Tol Pra-Bayar

Seperti yang pernah di posting sebelumnya. Surabaya beberapa kali menjadi kota pertama produk-produk baru.

Kali ini produk Kartu Tol Pra-Bayar di Indonesia. (JawaPos 14 July 2008)

Belum pernah coba, tetapi seperti-nya menggunakan RFID Card. Beberapa Bank juga mencoba untuk masuk ke Payment model ini seperti BCA (Kartu Flazz).

Di Hongkong dan Singapura pembayaran metode e-payment ini sudah sangat popular.
Hampir setiap penduduk di Hongkong memilki Octocopus.
http://www.hong-kong-travel.org/Octopus.asp

Bagaimana Indonesia, siap untuk maju ?

Peluang Pariwisata ...

Iklan AirAsia July 14, 2008 (JawaPos) ini sangat menarik. Hanya dengan Rp. 90.000,- bisa ke Bangkok dari Surabaya.

Dari sudut lain, tentunya AirAsia juga akan berusaha menarik penumpang untuk ikut penerbangan ke Surabaya. Pola pikir dari sudut ini bisa diterjemahkan se-wajar-nya akan banyak turis juga yang tertarik ke Surabaya. Kan ndak mungkin AirAsia kosongan ke Surabaya.

Surabaya, siap memanfaatkan peluang turis dari pesawat AirAsia tersebut ?

Indonesia, Mari Maju ...


Komitmen berubah suatu Bangsa tentunya perlu motor penggerak. China dalam menghadapi Olimpiade Bejing Bulan depan menerjunkan ribuan relawan. Relawan tersebut menyusuri kota sambil membawa tisu; apabila mereka menjumpai ada yang membuang puntung rokok sembarangan atau meludah; mereka akan menyodorkan tissue dan meminta yang bersangkutan untuk memungut rokok atau membersihkan.

Tampak Wang Tao, salah seorang relawan meminta seorang warga menghapus ludahnya kemarin.

Bagaimana Indonesia, siapkah berubah ?
(JawaPos 14 July 2008)

Jumat, 11 Juli 2008

Stan Polisi di MarkPlus Festival


Di sela-sela The MarkPlus Festival kemarin, Ditlantas Polda Jatim-Satlantas Polwiltabes Surabaya membuka stan perpanjangan SIM serta pembayaran pajak STNK. Stan tersebut pun laris manis diserbu peserta dan warga sekitar Hotel Shangri-La. Bahkan, karyawan hotel ikut nimbrung.

Michael Widiatmoko, misalnya. Karyawan bagian costumer service itu mendatangi stan STNK saat sedang sepi. Dia ingin melakukan balik nama kendaraan roda duanya. ''Wah, maaf, kalau balik nama, harus di kantor Samsat. Di sini cuma untuk perpanjangan dan pembayaran pajak,'' jelas Brigadir Azza Elfiana.

Bukan hanya itu, peserta MarkPlus Festival juga memperpanjang SIM. Salah satunya, Jenny Poespita. Anggota MarkPlus Club Surabaya tersebut mengaku sangat terbantu oleh adanya stan SIM. ''Mumpung sudah mati, jadi sekalian saja,'' ujarnya.

Sejak kapan SIM-nya mati? Jenny menolak menjawab. ''Ada deh pokoknya. Sudah lewat lama soalnya,'' katanya.

Sejak pukul 09.00 hingga 17.00, tujuh orang membayar pajak STNK. Asiyah Muhartin, petugas Dinas Pendapatan Daerah, menyatakan, sebenarnya jumlah itu bisa lebih banyak.

Yang mengurus SIM lebih banyak. Selama sehari penuh kemarin, Satlantas Polwiltabes menerima 49 pengajuan SIM.

Brand Surabaya yang Mendunia

Kemarin pagi, diserahkan pula Surabaya Brand Award. Yakni, penghargaan untuk brand Surabaya yang telah banyak dikenal sesuai kategorinya. Untuk menentukan, ada lima juri yang terlibat. Yakni, Nany Wijaya (direktur Jawa Pos), Daniel M. Rosyid (Indonesian Marketing Association Jatim), Errol Yonathan (direktur operasional Suara Surabaya Media), Tanadi Santoso (MarkPlus Club), serta Hermawan Kartajaya (MarkPlus Inc).

Ada sepuluh brand yang meraih penghargaan kategori lokal. Yakni, Wong Hang Distinguished Taylor, Biskuit UBM, Lem Rajawali, Jamu IBOE, Minyak Goreng Ikan Dorang, Haryono Tour and Travel, Hartono Elektronik, Kerupuk Udang Finna, Cat Emco, serta air minum dalam kemasan Club.

Sementara itu, untuk kategori nasional, terdapat sembilan brand. Yakni, Wismilak, Viva Kosmetik, So Klin, Khong Guan Biscuit, Kapal Api, Excelso Multi Rasa, Avia Paints, Herocyn, dan Asia Tile. Kemudian, dua brand yang berkategori internasional adalah Dji Sam Soe dan Maxim

JawaPos - Metropolis - 11 Juli 2008 - hal29

Blog - Show me the money.

Kagum banget deh sama Blog satu ini :
http://sandradewi.seleb.tv/

Terlepas apakah Blog tsb dari inisiatif pribadi yang mendatangkan sponsor, ataukah inisiatif dari sponsor.

Blog tersebut secara cerdik memanfaatkan teknologi, sponsor, entertainment dan human interest.

eh, Sandra Dewi itu artis ya ......
(sorry, sorry ... ndak pernah nonton sinetron atawa bioskop nih..... he... he.... )

Thumbs Up !

Dahsyat - AirAsia Go To Hongkong


Kompas 11 July 2008
Route Baru ini sepertinya bakalan dahsyat. Indonesia - KL - Hongkong.

Artikel lain :
http://www.budgetairlineguide.com/forums/airasia-to-start-flights-to-hong-kong-t85.0.html

Wow - wow - wow

Selasa, 08 Juli 2008

Rama, Kiprah Seorang "Blogger" Tunanetra (KOMPAS)

Rama, Kiprah Seorang "Blogger" Tunanetra
Selasa, 8 Juli 2008 | 03:00 WIB

*PEPIH NUGRAHA*

Dalam buku tamu di blog miliknya, Eko Ramaditya Adikara menyebut dirinya sebagai The Indonesian Blind Blogger. Rama, demikianlah ia biasa dipanggil, memang seorang tunanetra. Namun, jika bertemu Rama jangan sekali-kali mengasihaninya sebagai orang berkekurangan. Salah-salah kita yang dikasihani karena terlalu banyak kekurangan!

Contoh saat dia mempraktikkan bagaimana menulis artikel di atas papan ketik komputer pribadi yang diperuntukkan bagi orang normal (bukan papan ketik Braille), Rama mampu menulis 60 kata per menit. Kemampuan itu setara dengan pengetik profesional mana pun yang biasa bekerja di atas papan ketik QWERTY. Rama bahkan tidak membuat kesalahan satu huruf pun atas apa yang ia tulis secepat angin berlalu itu.

Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang tunanetra sejak lahir mampu melakukan pekerjaan yang galibnya dilakukan orang normal? Bagaimana mungkin dia menjadi blogger yang bukan hanya sekadar mengisi kontennya, tetapi juga mendesain perwajahannya, bahkan dengan latar belakang musik digital gubahannya? Bagaimana dia bisa bekerja di atas laptop yang selalu dibawa ke mana pun ia pergi? Bagaimana pula Rama mengerti perintah komputer yang jumlahnya tak terhitung itu? ”Saya
meninggalkan huruf Braille sejak sepuluh tahun lalu saat teknologi pembaca layar (screen reader) hadir. Bagi saya itu sebuah revolusi. Sampai sekarang praktis saya tidak menggunakan Braille lagi. Saya bisa
membaca buku atau menulis di komputer seperti mereka yang berpenglihatan normal,” kata Rama saat kami temui pada sebuah acara Komunitas Multiply Indonesia di Jakarta, Rabu (2/7) malam lalu.

Aplikasi pembaca layar yang digunakan Rama adalah JAWS, singkatan dari Job Access With Speech. Ini sebuah peranti lunak yang dikembangkan Blind and Low Vision Group di Freedom Scientific St Petersburg, Florida, Amerika Serikat. Dengan JAWS yang pertama kali diluncurkan 1989 itu, komputer apa pun asalkan menggunakan Microsoft Windows, dimungkinkan dioperasikan oleh mereka yang menderita cacat penglihatan. JAWS mengubah teks menjadi berbicara atau text-to-speech. Tahun 1992 JAWS lebih dikenal luas seiring meluasnya penggunaan Microsoft Windows.

Rama memiliki domain sendiri untuk blog-nya, tetapi karena juga ngeblog di Multiply, ia hadir dalam pertemuan para blogger Multiply yang dimotori Sri Sarining Diyah tersebut. Pada malam itu, Rama menjadi
”bintang” di antara blogger dengan banyaknya peserta yang ingin berfoto bersama. Rama tidak canggung berfoto. Bahkan, saat kaum perempuan berebut berfoto ia nyeletuk, ”Wah, saya kayak raja semalam saja.”

Screen reader yang disebut Rama adalah peranti lunak yang memungkinkan apa-apa yang tertulis di layar komputer atau layar ponsel bisa ”terbaca” dengan cara bersuara. Saat Rama menulis menggunakan pengolah kata Word, misalnya, mesin secara otomatis mengeluarkan suara atau mengeja apa pun
yang ia tulis. Kesalahan huruf pun akan diketahui dan segera diperbaiki.

Cara yang sama dilakukan Rama saat dia membaca buku Star Wars kesukaannya. Ia pindai (scan) halaman demi halaman buku itu agar bisa dibaca di layar komputer. Otomatis komputer akan membacanya dengan
mengeluarkan suara. Jangan heran jika ia mengoleksi dan sudah membaca 320 buku Star Wars. Pesan pendek (SMS) di ponselnya pun ditanam peranti lunak pembaca layar serupa untuk kebutuhan mobile, yakni TALKS. Setiap Rama membuka pesan pendeknya, suara mesin terdengar persis seperti apa
yang tertulis di layar ponsel.

*Percaya diri*

Karena berbekal kemampuan teknologi informasi itulah Rama ke mana-mana membawa ponsel dan laptop Asus dengan layar 7 inci. Ponsel perlu untuk berkomunikasi dan mengirimkan pesan, sementara laptop diperlukan untuk menulis di blog atau menulis artikel untuk media online. Kegiatan blogging dilakukannya sejak 2003 saat blog belum booming. Untuk itulah buku tamunya sudah terisi oleh 464 netter yang memberi pesan. Sebagaimana fatsun blogger, Rama menjawab sendiri semua pesan dan
komentar yang masuk.

Pemuda yang kini berusia 27 tahun sejak lahir memang sudah ditakdirkan tunanetra. Sempat berhasil ditolong dengan operasi pembuatan diafragma buatan pada mata kanan sehingga mampu melihat 10 persen, tetapi setelah itu dia buta total. Meskipun menderita cacat netra, ayahnya, Rahadi Sudarsono, tidak memperlakukannya sebagai ”orang buta”. Sang ayah memperlakukan anaknya secara wajar sebagaimana orang normal, kecuali dalam hal merekam pelajaran saat Rama duduk di bangku SLTA.

”Bapak merekam semua buku pelajaran ke dalam kaset, sementara ibu membantu dengan doa dan dukungan moril,” kata Rama sebagaimana tertulis dalam blog-nya.

Rasa percaya diri itulah yang ditumbuhkan Rahadi kepada anaknya, sementara Rama menerimanya sebagai sebuah ”tantangan” karena ternyata tunanetra pun bisa mandiri tanpa harus bergantung kepada orang normal. Itu sebabnya, di semua artikel yang ditulisnya di blog, tidak ada kata mengiba-iba dan meminta dikasihani. Sebagai gantinya, ia memberi harapan dan optimisme. Ironisnya, harapan dan optimisme itu lebih ia tujukan kepada orang berpenglihatan normal yang membaca blog-nya.

*Tawarkan harapan*

Kepada sesama tunanetra, ia menawarkan harapan dan mengajarkan pantang berputus asa. Misalnya, ia memberi tips yang positif bagi penyandang tunanetra. ”Bagi tunanetra bisa naik pesawat terbang itu suatu
keistimewaan, maka saya pun menulis tips bagaimana naik pesawat bagi tunanetra,” katanya.

”Saya ini (tunanetra) sudah beda (dengan orang normal), tetapi saya ingin berbeda dari perbedaan itu,” kata Rama mengenai filosofi hidupnya. Saat diminta menjelaskan lebih dalam makna hidupnya itu, ia mengatakan, ”Saya ingin berbeda dari rekan-rekan sesama tunanetra.”

Kalau sekadar prinsip itu, sebenarnya Rama memang beda dan bahkan istimewa dibanding tunanetra lainnya, setidaknya dalam urusan teknologi informasi. Bayangkan saja, selain menguasai berbagai program peranti lunak, dari yang paling ”jadul” seperti DOS (Disc Operation System), WordStar, sampai Windows Vista yang terbaru, ia juga mampu mengutak-atik perangkat keras komputer. ”Saya pernah merakit komputer. Memang pakai kesetrum dan ’ledakan’ segala, tetapi alhamdulillah berhasil,” kenangnya sambil terkekeh.

Rama mulai mengenal ”komputer” saat berusia lima tahun, yakni ketika Game Atari mulai muncul dan kebetulan dimiliki salah seorang tetangganya. Tahun 1996, seorang mahasiswi bernama Silvi mengajarinya mengetik 10 jari karena terkesan dengan tekad Rama yang mati-matian belajar menulis di WordStar.

Perjalanan hidup Rama dalam urusan ilmu komputer pun berubah ketika JAWS lahir dengan pembaca layarnya. Ibarat menemukan tongkat ajaib yang telah lama hilang, perjalanan Rama di bidang teknologi informasi seperti tidak terbendung. Ia kini ”mampu melihat” dan belajar tentang apa pun sesuka dia.

Dia membaca hampir semua buku best seller dan mengaku apa yang sudah dibacanya seperti menempel terus di ingatannya. Pengalaman interaksinya dengan buku dan teman-teman ia tuangkan dalam catatan harian di blog-nya.

”Bagi saya, blog sudah menjadi kehidupan kedua,” kata Rama yang pada Agustus mendatang menerbitkan dua buku dari hasil ngeblog-nya itu.

Original link (Kompas Cetak, Rubrik SOSOK Halaman 12):
http://cetak.kompas.com/sosok

Ukuran Tidak Pas, Ginjal Baru Bisa Membusuk

Angky Camaro: Transplantasi Ginjal, Kehidupan dan Jabatan Baru (4)

Angky Camaro, Jakarta

Radar Surabaya, 8 Juli 2008

Karena tidak bisa bahasa Mandarin, Angky Camaro membawa koleganya Marvy Apandi sebagai penerjemahnya selama berobat ke Tiongkok. Berikut cerita Marvy tentang transplantasi ginjal yang dijalani sahabatnya itu.

Bulan Maret 2008 saya ditugasin bos (Antony Salim), buat nemenin Pak Angky berobat ke Tiongkok. Waktu itu sebetulnya Pak Angky kondisinya sudah parah banget, tapi ya itu orangnya kan sibuk terus jadi sakit nggak dirasain.

Waktu kita ke Tiongkok bulan Maret itu sebetulnya sudah ada ginjalnya, cuma Pak Angky nggak mau. Soalnya kan sehabis di-transplant butuh waktu setengah tahun untuk recovery. Padahal bulan Mei (tanggal 27 Mei) Pak Angky masih RUPS PT Sampoerna Tbk, jadi dia bilang, “Ntar aja, sehabis RUPS.”

Tinggal 29 Mei 2008 habis RUPS Sampoerna, kita berangkat ke Tiongkok. Saya dari Jakarta pakai Garuda, Pak Angky berangkat dari Singapura. Kita sampai di Tiongkok sekitar pukul 4 sore. Waktu itu kondisi Pak Angky udah krisis bener, pokoknya harus cuci darah. Kalau nggak cuci darah atau transplant ia bisa sewaktu-waktu pingsan.

Tanggal 30 Mei Pak Angky langsung ke rumah sakit, karena saat itu belum ada donor ginjal. Sempat juga kita berapa hari di sana ditawari sudah ada donor ginjal, tapi ternyata kreatinin-nya terlalu tinggi jadi kurang cocok dengan Pak Angky. Selama menunggu ginjal baru, Pak Angky sempat cuci darah di rumah sakit sebanyak tiga kali. Maksudnya untuk menurunkan kreatinin, biar nanti kalau ginjal barunya dipasang kerjanya nggak langsung berat.

Sebelum melakukan operasi transplantasi, dokter ahli ginjal di rumah sakit itu memanggil saya untuk diberi penjelasan mengenai resiko-resiko yang mungkin bisa terjadi pada saat berlangsungnya transplant ginjal Pak Angky. Saya ingin benar-benar sampaikan resiko-resiko ini, karena orang kan mikirnya sekadar operasi ganti ginjal dan sudah selesai begitu saja, tidak ada resikonya.

Padahal resikonya benar-benar berat, bahkan salah-salah bukan hanya harta kita melayang tapi nyawa juga melayang, karena pada saat saya di sana ada juga orang Arab yang kebetulan tidak sukses melakukan transplant hati dan ginjal. Dia meninggal. Saya waktu dipanggil dokter sengaja menghadap sendirian, dokter bilang, “Siapa Anda?” Ya, saya bilang, saya wakil Pak Angky dari perseroan. Saya bilang, saya yang jamin dan saya yang akan isi formulirnya. Soalnya formulir berbahasa Mandarinm jadi kan musti saya yang ngisi. Ternyata waktu saya mau teken, mereka bilang harus istrinya. Waduh, padahal saya sengaja nggak bawa istri Pak Angky, takut dia nggak tahan kalau dengar resiko-resiko yang akan dijelaskan dokter tersebut.

Tapi ya sudah, karena mereka minta istrinya yang harus tanda tangan, ya istrinya Pak Angky akhirnya yang teken, meski istri Pak Angky ini sama sekali nggak ngerti bacaan tulisan yang ada dalam formulir, soalnya istri Pak Angky juga sama sekali nggak bisa berbahasa Mandarin. Dia itu pinternya bahasa Inggris.

Sebelum formulir itu ditandatangai, dokter itu menjelaskan empat resiko yang mungkin terjadi pada Pak Angky saat berlangsungnya operasi transplant. Empat resiko tersebut :

1) Dokter berkata, “Semua pasien anggap bahwa semua masalah bisa kami atasi, naum yang harus Anda ketahui bahwa ada resiko-resiko yang tidak bisa kami atasi (misalnya saat dibius total kebablasan tidak bangun alias meninggal)”. Oleh karena itu kemudian dokter itu menyarankan untuk bius lokal, ini juga mengingat usia Pak Angky yang sudah 59 tahun, takutnya kalau dibius total, nanti resikonya lebih besar.

2) Saat operasi memakan waktu 3-4 jam. Nah, dalam rentang waktu yang panjang itu bisa terjadi tiba-tiba pembuluh darah ke otak pecah. Ini lantaran jantung tidak kuat lagi memompa darah. Nah, pada saat pembuluh darah pecah ini, di tengah-tengah operasi pasien bisa langsung meninggal.

3) Ada kemungkinan ginjal yang akan ditransplantasikan itu ukurannya kekecilan atau kebesaran dibandingkan ginjal lama. Akibatnya karena tidak pas, bisa terjadi pembusukan (ginjal baru membusuk). Nah, kalau dipotong lagi, dan ini biasanya bisa terjadi pendarahan hingga orangnya meninggal.

4) Sesudah cangkok, kadang ada resiko di mana orang tidak bisa kencing, sehingga perutnya sangat gembung. Biasanya kalau setelah tiga jam, mampet mesti dipompa. Dan ini bisa berlangsung sampai tiga bulan. Untungnya Pak Angky bisa melewati empat resiko itu.

Tapi jangan salah banyak yang tidak bisa melewati empat resiko itu, dan akibatnya tidak berhasil malah meninggal.

Maka dari itu saya ingin beri tahu orang yang ingin transplant ginjal di Tiongkok, Anda harus benar-benar siap mental, jangan hanya siap uang. Selain itu karena semuanya bahasa Mandarin, dan dokternya pun tidak bisa bahasa Inggris, kalau ke sana harus membawa translator yang mahir bahasa Mandarin.

Senin, 07 Juli 2008

Di China, Sakit Ginjal Harus Diet Air

Angky Camaro : Transplantasi Ginjal, Kehidupan dan Jabatan Barunya (3)

Radar Surabaya, 7 July 2008

Angky Camaro, Jakarta

Meski sudah diet, berat badan Angky Camaro terus naik. Puncaknya, pada saat 12 Mei 2008 kreatinin-nya mencapai 810 (8,1). Saat itulah dr Gordon Ku dari RS Mount Elizabeth, Singapura, memerintahkan dia transplantasi ginjal atau cuci darah.

Waktu dr Gordon Ku bilang saya musti transplant atau cuci darah, saya ambil keputusan transplant. Masalahnya kalau cuci darah seminggu tiga kali dan sekali cuci darah butuh waktu empat jam, kapan saya kerjanya. Waktu itu dr Gordon merekomendasikan dua tempat yang memungkinkan saya bisa transplant, yaitu di Filipina atau Tiongkok. Saya kemudian pilih Filipina dengan pertimbangan bahasa, karena kalau di Tiongkok saya nggak bisa pakai bahasa Mandarin. Asal tahu, meski orang Chinesem tapi saya nggak bisa bahasa Mandarin, istri saya juga nggak bisa. Pokoknya dibanding saya jauh lebih pinter Pak Dahlan Iskan bahasa Mandarinnya.

Sayang banget saat saya memutuskan untuk transplant di Filipina, ternyata di sana 3-4 bulan lalu ada larangan dari pemerintah Filipina untuk praktik transplant ginjal. Akhirnya tidak ada pilihan lain saya putuskan untuk transplant di Tiongkok.

Tanggal 23 Mei sebetulnya sudah ada orang saya (channel) yang bilang saya bisa ke Tiongkok karena seminggu lagi sudah ada ginjalnya. Tapi saya nggak mau soalnya tanggal 27 Mei saya harus RUPS Sampoerna dulu, dimana dalam RUPS saya diputuskan menjadi Preskom PT HM Sampoerna Tbk (sebelumnya Angky sebagai Managing Director PT HM Sampoerna). Menurut saya ini mukjizat dari Tuhan, karena orang biasanya kalau pesan bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tapi nggak dapat, tapi saya langsung dapat. Tapi sayanya justru yang nolak saat itu, soalnya saya harus RUPS Sampoerna.

Tanggal 29 Mei, setelah saya ikuti RUPS saya akhirnya berangkat ke berangkat ke Tiongkok dari Singapura. Dan karena saya tidak bisa bahasa Mandarin, maka saya minta teman saya Marvy Apandi (Executive Director Indomobil) untuk ikut saya menjadi penerjemah bahasa Mandarin. Marvy berangkat dari Jakarta lalu ketemuan di sebuah bandara di Tiongkok.

Lagi-lagi saya mendapat kemudahan dari Tuhan, karena waktu saua datang ke rumah sakit tersebut, saya secara kebetulan bisa bertemu langsung dengan kepala rumah sakitnya. Padahal biasanya orang yang datang ke rumah sakit tersebut, sangat susah ketemu dengan kepala rumah sakit. Asal tahu saja, di rumah sakit itu banyak sekali broker-nya. Biasanya kalau kita datang di loket itu ya para broker sudah berebut. Kalau lewat broker ini, belum tentu dapat "barang" bagus, malah seringnya banyak yang dibohongi, jadi saya ingin mengingatkan untuk para pembaca yang ingin transplant di Tiongkok hati-hati jangan sampai tertipu broker.

Selain saya bisa bertemu langsung dengan pimpinan rumah sakitnya, saya juga langsung mendapat donor, hanya saja waktu itu kurang bagus untuk saya karena kreatininnya sudah tinggi. Tapi saya juga cuma nunggu 2 minggu setelah itu langsung dapat yang golongan darahnya O.

Mitos Keliru

Oh ya, hal penting yang ingin saya ceritakan kepada para pembaca adalah, soal pandangan yang salah selama ini antara dokter di Indonesia dengan dokter di China. Di Indonesia, kalau kita sakit ginjal suruh minum sebanyak-banyaknya. Padahal itu totally wrong! Di China orang yang sakit ginjal tidak boleh minum banyak, bahkan hanya boleh minum kalau haus saja. Kalau nggak haus nggak boleh minum.

Dalam kondisi ginjal kita rusak, kalau kita banyak minum, kemampuan ginjal yang sudah tidak normal lagi itu tidak bisa mengolah air dengan sempurna menjadi urine. Misalnya kita minum 2 liter sehari, kalau ginjal kita bermasalah, yang bisa diolah menjadi urine itu hanya 1,5 liter saja atau 1 liter. Nah sisa air yang tidak bisa diolah oleh ginjal menjadi urine tadi akan lari ke paha, badan, tangan, wajah, dan lain-lainnya menjadi racun. Dan karena badan kita penuh dengan air, maka kita menjadi gemuk (bersambung)

Minggu, 06 Juli 2008

TinyERP (OpenERP)


Cukup lama mencari solusi OpenSource ERP.
Akhirnya diputuskan pakai TinyERP.
Lagi dicoba nih install di Ubuntu 8.04 Hardy Herron.

Dari link OpenSourceGuru; akhirnya ketemu link
https://wiki.ubuntu.com/TinyERP

Sebelumnya sudah pernah install di Ubuntu 7.10,
problem terakhir di Ubuntu 7.10 service start-tinyerp, untuk webbase-nya tidak berjalan secara automatis. Semoga di Ubuntu 8.04 instalasi lancar.

Instalasi sukses tetapi terdapat error.
Solusi ketemu di :
http://www.openerp.com/forum/post19597.html?sid=527c9d819d8d49299e881412690f95e3


Set password postgresql
$ sudo su postgres -c psql template1
template1=# ALTER USER postgres WITH PASSWORD 'password';
template1=# \q
$ sudo passwd -d postgres
$ sudo su postgres -c passwd

$ sudo nano /etc/postgresql/8.3/main/pg_hba.conf
# "local" is for Unix domain socket connections only
local all all md5
Biar gampang install pgadmin3
$ sudo apt-get install pgadmin3

Kemudian login ke database postgresql pakai pgAdmin,
create database terp dengan owner terp.

Ginjal, Protein, Jeruk dan Belimbing

Seperti yang disampaikan oleh Angky Camaro,
http://terataihati.blogspot.com/2008/07/angky-camaro-kalau-cuci-darah-terus.html
Sangat penting dilakukan pemeriksaan kreatinin pada darah. Kreatinin ini bisa menjadi indikator gangguan pada ginjal. Jika nilai kreatinin pada pemeriksaan darah melebihi 125, maka ada baiknya konsumsi makanan kaya protein, buah-buahan (seperti jeruk dan belimbing) dikurangi. Karena makanan tersebut memperberat kerja ginjal.

Periksa Dini Kondisi Ginjal - Angky Camaro

Seperti yang disampaikan oleh Angky Camaro, sebelum terlambat ada baiknya selalu dipantau kondisi ginjal.

Cukup sederhana, pada pemeriksaan darah, mintalah kreatinin juga diperiksa. Rata-rata kreatinin normal adalah 125.
Kreatinin adalah kadar zat racun dalam darah. Jika lebih dari 125 dikhawatirkan ada gangguan pada ginjal sehingga perlu perhatian lebih.

Angky Camaro: Kalau Cuci Darah Terus, Kapan Kerjanya (2)

Radar Surabaya, 7 July 2008.

Pada 1 Oktober 2007 Angky Camaro, Presdir komisaris PT HM Sampoerna Tbk, yang juga direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan komisaris Indomobil, terkejut mendapati selangkangannya abses dan bernanah. Kembali dia masuk rumah sakit dan dioperasi. Berikut lanjutan penuturannya.

Rupanya kreatinin saya saat itu sudah 420. Dan meski sudah diet dan diobati, kreatinin saya sepanjang bulan Oktober itu masih di atas 300. Tanggal 6 November 2007, saya mengalami abses yang lebih besar dan nanah banyak sekali, lagi-lagi di selangkangan. Akhirnya hari itu kembali saya masuk rumah sakit dan dioperasi untuk dikeluarkan nanahnya. Saat dioperasi kreatinin saya mencapai 480.

Setelah operasi itu kreatinin saya ternyata terus bertambah. Hingga puncaknya pada 12 Mei 2008, di mana kreatinin saya mencapai 810. Pada saat itu dr Gordon Ku, ahli ginjal di Mount Elizabeth, mengatakan pada saya bahwa hanya ada dua pilihan bagi saya: terus menerus cuci darah atau transplantasi.

Untuk cuci darah itu butuh waktu empat jam dan biaya sekitar 400 dolar Singapura untuk sekali cuci darah, dan dalam kondisi seperti saya butuh tiga kali cuci darah dalam seminggu. Waduh, kalau saya pilih cuci darahm kapan saya kerjanya ? Oh ya, meski sejak tahun 2005 bolak-balik operasi dan kreatinin saya sudah di atas 300, tapi saya masih kerja seperti biasa.

Asal tahu saja, salah satu penyebab makin parahnya kerusakan ginjal saya ternyata karena banyak makan buah, terutama jeruk dan belimbing. Saya pikir selama diet tidak makan makanan berat, maka saya makan banyak buah. Rupanya saya baru tahu dari dokter di Singapura, buah seperti belimbing dan jeruk itu justru makin membuat kerja ginjal makin berat.

Jadi bisa dibayangkan ginjal saya yang sudah nggak normal dari tahun 2005 itu, saya hantam terus dengan buah-buahan sampai tahun 2008. Waduh kayak apa tuh beratnya kerja ginjal saya. Bukan hanya buah-buahan, orang yang terkena ginjal itu juga nggak boleh banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, karena juga akan memperberat kerja ginjal.

Banyak orang tanya pada saya, apa sih gejala penyakit ginjal itu ? Saya bilang ya nggak ada, tapi sebetulnya kalau mau diamati ya ada. Coba selama ini orang kalau ke dokter paling yang dicek gula darah, kolesterol dan tekanan darah. Padahal, kalau ingin ginjal Anda aman dan bisa diwaspadai dari awal, Anda juga harus ngecek kreatinin.

Kalau kreatinin sudah di atas 125, Anda harus hati-hati dan mulai mencari cara untuk menurunkannya agar ginjal Anda tidak rusak. Kalau seperti saya tahu-tahu kreatinin sudah 800, pilihannya ya diganti atau cuci darah terus-menerus.

Terus ada juga yang nanya, apa yang saya rasakan waktu kreatinin di ginjal saya sudah di atas 300 ? Sebetulnya sih nggak terasa apa-apa, cuma rasanya gatal bukan main di seluruh tubuh. Karena gatal itu dari dalam tubuh, jadi kita bingung garuknya di sebelah mana. Sebelum transplantasi saya tiap mau tidur memakai bedak di sekujur tubuh. Tapi ya itu tadi, karena gatalnya dari dalam tetap saja gatalnya nggak hilang.



Sabtu, 05 Juli 2008

Angky Camaro : Transplantasi Ginjal, Kehidupan dan Jabatan Baru (1)

“Mulanya Bisul di Pantat, tapi Saya Cueki”
Angky Camaro, Jakarta
Radar Surabaya 5 July 2008.
Angky Camaro, preskom PT HM Sampoerna Tbk yang juga direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sekaligus komisaris PT Indomobil, tak sadar ginjalnya sudah tidak berfungsi normal. Hingga suatu kali ia tidak bisa duduk lantaran abses (bengkak) bernanah di pantatnya.
Dari situlah diketahui creatinine atau kreatinin (zat racun dalam darah, biasanya terdapat pada seseorang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, Red) sudah mencapai 350. Padahal ambang batas untuk normal kreatinin paling tinggi 125. Berikut cerita Angky Camaro tentang asal muasal penyakit ginjalnya hingga harus ditransplantasi, dalam gaya bertutur.
Tanggal 1 April 2005 saat di kantor, saya merasakan pantat sakit bukan main. Saya benar-benar tidak bisa duduk. Memang sudah beberapa hari sebelumnya sebetulnya saya sudah merasa ada abses di pantat saya, tapi saya cuekin saja. Saya tetap kerja seperti biasa. Tapi tanggal 1 April itu, saya benar-benar nggak bisa duduk.
Karena sudah sakit dan nggak bisa duduk, saya akhirnya telepon dokter teman saya. Namanya dr. Didik. Ia praktik di RS Pluit Jakarta. Terus dr. Didik bilang, “Sudah Anda sekarang juga ke sini.” Begitu sampai di rumah sakit itu, ternyata saya langsnug dioperasi. Padalah semua peralatan kerja saya, termasuk laptop, masih saya tinggal di kantor. Saya pun mondok di RS Pluit.
Saat mondok di RS Pluit itu, akhirnya diketahui gula saya sudah 500, kemudian kreatinin saya sudah 350. Dari situ baru diketahui, kalau ginjal saya sudah tidak berfungsi dengan baik, karena diabetes. Soal pantat saya yang bernanah, itu ternyata kalau orang diabetes terus ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, racun-racun yang tidak bisa diserap ginjal keluar akan tumbuh jadi darah kotor.
Dan biasanya akan tumbuh di tempat-tempat yang kotor, seperti kaki, pantat, dan selangkangan. Jadi nanah di pantat saya itu karena saya sudah diabetes akut. Sedangkan soal penyakit diabetes, saya juga tidak tahu. Habis saya jarang sakit dan jarang periksa. Pernah sih sakit yang sampai mondok ri rumah sakit, tapi itu saat usia saya masih 30 tahun.
Dan sakit waktu itu berkait dengan hati atau liver. Jadi selama ini, yang saya perhatikan dan jaga hati saya. Eh..., nggak tahunya malah ginjal saya yang kena. Orang bilang saya kuat sekali. Orang yang kalau gulanya 300 saja sudah goyang, tapi gula saya 500 saya masih tiap hari beraktivitas di kantor kayak nggak kena diabetes. Mungkin kalau pantat saya nggak bernanah saya nggak tahu kalau saya terkena diabetes.
Dari data rekam medik yang saya temukan, tahun 2002 sebetulnya kreatinin saya sudah mencapai 190. Tapi karena saya nggak merasa apa-apa, ya saya cuek saja, dan nggak memerhatikan hal itu sebagai sesuatu yang sudah membahayakan. Nah, Anda bisa bayangkan ginjal saya yang sebetulnya sejak tahun 2002 sudah mulai kerja berat itu, terus saya hajar untuk bekerja sampai tahun 2005. Ya sudah, akhirnya tahu-tahu di tahun 2005 kreatinin saya langsung melonjak ke 350 dan gulanya 500.
Saya nggak tahu bagaimana caranya menurunkan kreatinin. Tapi kalau seperti saya yang terkena diabetes, mustinya kalau belum akut ya diatasi diabetesnya. Sekitar 12 hari setelah dioperasi tahun 2005 itu kreatinin saya turun menjadi 260. Dan karena diabetes, dokter menyarankan saya untuk diet. Nah, pikir saya karena saya diet makanan, maka saya harus banyak makan buah dan banyak minum.

Angky Camaro, Transplantasi Ginjal

Artikel di Radar Surabaya 5 July 2008,
mengenai Transplantasi Ginjal Angky Camaro
ini sangat menarik.

Karena saya sendiri punya Asam Urat (Gout),
yang perlu perhatian supaya tidak
merembet ke masalah ginjal.

Angky Camaro awalnya mulai merasakan
kelainan saat duduk di kantor.
Pantat sakitnya bukan main,
dikarenakan ada abses (bengkak bernanah)
di pantat.

Dari kelainan tersebut diketahui bahwa
creatinine (zat racun dalam darah) sudah
mencapai 350.
Normalnya paling tinggi 125.

Hayoo check-up deh.

Pencegahan ?
Minum Air yang banyak ya...

Rujak Rp 35.000,-

Hukum Psikologis
Mahal=Bagus
Marketing Revolution - Pak Tung
menyebutkan bahwa secara umum
manusia mengganggap
sesuatu yang mahal = bagus.

Atau dengan implikasi langsungnya
barang yang lebih mahal berarti
dianggap lebih bagus.

Kompas Jaw Timur 5 Juli 2008.
Rujak Cingur Ahmad Jais Surabaya.
Rujak Cingur ini terkenal bukanlah karena rasa-nya.

Tetapi lebih terkenal karena mahalnya.

Rujak ini dijual Rp 35.000,- per porsi.

Penasaran kan pengen coba ?

Warung Hujan

Seminar Marketing Revolution
kemarin ramai banget deh,
maklum gratis nih.

Salah satu saran dari Pak Tung,
produk harus punya nilai tambah
yang nilainya setinggi mungkin.

Koran Kompas Jatim 5 July 2008,
di Wisata Kuliner menampilkan
Warung Hujan di Malang.

Apa pula itu ?

Warung ini di design agar
pelanggan mengalami
sensasi hujan terus menerus,
dengan daun ilalang sebagai atap,
lantai papan kayu,
dan dinding anyaman bambu (gedek).

Jangan khawatir, airnya ditampung
di kolam ikan di bawah warung tsb.

Nah, menurut Pak Tung juga,
ini merupakan "Layak Muat" bagi wartawan;
sehingga Warung Hujan ini mungkin
masuk koran Kompas Gratiss-tiss.

Pak Tung sempat masuk EmpatMata,
Gratis, dibayar pula.

Sedangkan Pak Purdie E Chandra,
menurut Pak Tung
masuk ke EmpatMata
musti merogoh kocek 150juta.

Nah, kepengin kan mencoba Warung Hujan ?
Silahkan lihat di petanya deh....

Jumat, 04 Juli 2008

Universitas Ciputra

Surabaya merupakan kota kelahiran
berbagai macam produk.
Telkom Flexi, Speedy,
Perumahan CitraRaya, Sabun Cuci Wing,
dan salah satunya Universitas Ciputra.

Terlepas di kota mana Universitas Ciputra
pertama kali dibangun.
Universitas Ciputra ini sudah sejah dari awal
menggunakan "branding" atau
bahasa gaul-nya "cap"
yaitu :
"Entrepreneur University" atawa "Sekolah Calon Pengusaha".

Beda dengan EU Pak Purdi,
EU Pak Ci ini complete seperti halnya
program S1 dari Universitas Lain.
Tetapi fokusnya sama,
mempersiapkan mahasiswa menjadi pengusaha.

Keren kan.

Hari ini Radar Surabaya (4 July 2008)
menyajikan artikel yang mengulas
pendaftaran Universitas Ciputra.

Salah satu yang dikagumi dari
Universitas Ciputra ini adalah
Marketing/Communication Strategi-nya.

Sering kali kegiatan sekolah/mahasiswa-nya
ditampilkan di koran JawaPos.

Punya ide masuk koran gratis ?

Kunci Masa Depan New Wave.


Salah satu yang menarik pada artikel
"I Am Legay And You Are New Wave"
oleh Hermawan Kertajaya
(4 July 2008 - http://versipdf.jawapos.co.id)
yaitu :
"Masa depan new wave nanti berada di HP
atau wireless internet protocol."

Coba deh, berita/informasi terakhir
diterima pakai apaan nih ?

Facebook


Sudah lama dengar dari berbagai media
mengenai Facebook.
Pagi ini baca di Jawa Pos kalau Hermawan Kertajaya pun
akhirnya belajar mengikuti "The New Wave".
Meskipun sebagai "The Legacy" tetap berusaha
untuk mengikuti perkembangan "The New Wave".

Jadi kepengen tahu juga nih.

Daftar ah....

Viagra Semangka


Tertarik dengan tulisan di Jawa Pos 4 Juli 2008,
mengenai Semangka - Viagra.

Ternyata sudah banyak yang
kasak-kusuk mengenai khasiatnya.

http://www.kauz.com/news/22806129.html
http://www.associatedcontent.com/article/855319/watermelon_viagra_a_natural_connection.html

Hello Ibu2, jangan lupa siapkan semangka di rumah ya. :)

Kamis, 03 Juli 2008

Wow wow Kompas Gratis

Setelah Jawa Pos Gratis .

Kini Kompas Gratis pula.

http://www.kompascetak.com

Bagi yang di luar negeri, bisa baca koran edisi terbaru nih.

The World Is Flat.

Teori Z - Ciputra

Salah satu yang diingat dari Ciputra adalah Teori Z.
Hermawan Kertajaya menulis di
Radar Surabaya – 3 July 2008, bahwa :
Teori X intinya selalu mencurigai pekerja.
Pokoknya pekerja itu imagenya jelek banget.
Teori Y sebaliknya berasumsi pekerja harus dipercayai,
jangan negative thinking. Karena itu mereka harus diberi
kebebasan supaya bisa perform secara maksimal.
Teori Z yang dinamai oleh William Ouchi mengambil jalan tengah.
Berasal dari Budaya Jepang,
karyawan memang sudah dasarnya disiplin.
Karena itu tidak perlu dicurigai,
tidak perlu punya negative thinking.
Tetapi tetap mesti ada pengawasan dan kontrol yang memadai.

Pak Ci ini menganut Teori Z,
Pak Hermawan sendiri pernah
merasakan langsung Teori Z ini;
meskipun belum pernah bekerja dengan Pak Ci.

Kok Bisa ?

Semasa masih bekerja di Panggung Electronic Sby,
Pak Ci menawarkan Pak Hermawan menjadi
Intrapreneur di Group Ciputra.
Maksudnya bebas berkembang gitu lho.

Gimana ? Mau pakai yang mana nih ?
Atau punya teori sendiri ?

Rabu, 02 Juli 2008

Surabaya Green & Clean

Salah satu kekaguman saya terhadap Jawa Pos,
adalah aktifitas marketing yang terintegrasi.

Contohnya : Surabaya Green & Clean.
Mungkin bagi banyak pembaca yang baru
mengenal Jawa Pos artikel mengenai
Surabaya Green & Clean tidaklah menarik.

Tetapi apa yang dilakukan Jawa Pos ini mirip
seperti halnya membentuk Komunitas di dunia Internet.
Katakanlah komunitas friendster.

Kok bisa ?

Saat ini Surabaya Green & Clean sudah menjadi lombat
tahunan di Surabaya.
Lomba ini diikuti oleh banyak RT/RW, Kampung.

Nah, masyarakat karena ingin menjadi juara;
maka warga setempat berkumpul melakukan
kegiatan-kegiatan pendukung.

Otomatis, warga pendukung ini akan selalu ingat
mengenai lomba Green & Clean ini setiap kali kumpul.

Jadilah mereka menjadi Pembaca Setia Jawa Pos.

Hayoo rame2 bikin komunitas yuukk..

Madonna masih Idola?

Menggelitik sekali membaca kelanjutan artikel
Azrul Ananda kemarin
.
"Life Will Find A Way". Jawa Pos 2 July 2008.

Apakah Madonna Idola Anda ?
Bagi sebagian anak muda sekarang mungkin
tidak begitu paham perjalanan seorang Madonna.

Tetapi bagi kawula muda sekarang
yang baru mengenal Madonna
mungkin bisa terkaget-kaget;
kalau tahu usianya 49 tahun ini.

Dari sisi marketing yang dilakukan Madonna
sangat luar biasa.
Dia berhasil membuat tubuh fisik
menjadi seperti anak muda;
dan tentu saja citra-nya juga masih
sebagai artis yang "segar".

Bagaimana ya supaya produk kita selalu "segar" ?

PKB, SIM, ST Drive Thru

Kebetulan minggu lalu sempat coba Samsat Drive Thru.
(Pakuwon Supermall Surabaya).
Di layanan ini kita duduk manis di mobil,
kemudian siapkan BPKB Asli, STNK Asli, KTP Asli
untuk membayar pajak kendaraan.

Terus terang saya cukup kaget dengan pelayanan yang diberikan.
Seorang petugas polisi (berusia sekitar 45 tahun),
memberikan layanan super ramah.
Adapun yang bertugas sebagai kasir adalah
rekan dari Bank Jatim.

Rekan saya juga menyebutkan bahwa perpanjangan SIM
juga bisa dilakukan di Tunjungan Plaza.

Sepertinya ini adalah salah satu hasil Polisi "melek" marketing.
Polisi Dan Marketing

Pernah coba SAMSAT Drive Thru, SIM Corner ?

Selasa, 01 Juli 2008

Hermawan Kertajaya Penasehat Ahli Kapolri

Radar Surabaya - 2 Juli 2008.
Hermawan Kertajaya menulis bahwa beliau merupakan
salah satu dari 12 orang Penasehat Ahli Kapolri.

Artikel di Radar Surabaya tersebut menceritakan
pengalaman Pak Hermawan yang hadir di acara
Hari Bhayangkara ke-62, yang di hadiri Bpk. SBY.

Hermawan Kertajaya = Marketing
Kapolri = Polisi

Apa hubungannya ya antara Marketing & Polisi ?

Ternyata Polisi juga perlu Marketing.

Hasilnya ?
Bisa dilihat di posting berikutnya deh.

Revolution Marketing

Cara publikasi Tung Desem Waringin memang patut dikasih jempol.
Akhirnya pesan juga buku "Revolution Marketing".

Pemesanan buku tersebut memperoleh 2 Tiket
Seminar Revolution Marketing,
yang akan diadakan di Surabaya 4 July 2008.
Seminar di Gramedia Expo mulai jam 9.30 pagi.

Salah satu yang saya kagumi adalah
keberhasilan ManetVision.com.
Menurut Roni Yuzirman (http://roniyuzirman.blogspot.com/)
berkat coaching dari Tung Desem;
maka ManetVision bisa memperoleh sukses
lebih dari 3 outlet yang ditutup di Tanah Abang.

Juri Abang None

Hermawan Kertajaya pernah menjadi juri 5 kali
berturut-turut pada pemilihan Abang dan None Jakarta.

Awalnya bingung banget.

Apa hubungannya Hermawan Kertajaya dan Abang None ?

Setelah membaca lebih lanjut, baru sadar deh kalau
ternyata Abang None ternyata juga punya tugas "Marketing";
"menjual" Jakarta.

Radar Surabaya New Start

Harian Jawa Pos yang beredar di berbagai kota,
umumnya diselipi dengan berita lokal.
Misalnya untuk Jawa Pos yang beredar di Kota Malang,
maka akan terdapat Radar Malang.
Berbeda di Surabaya - Radar Surabaya, dijual terpisah.

Strategi berebut market di luar koran JawaPos dan
Kompas di Surabaya ini menjadi sangat menarik untuk disimak.

Motto terbaru Radar Surabaya adalah
"Radar Surabaya New Start".
Strategi baru cukup memikat sehingga akhirnya
saya mengambil program promosi yang ditawarkan.
Berlangganan 3 bulan (3 x Rp 35.000,-) memperoleh buku
berjudul "Pelajaran dari Tiongkok",
yang ditulis oleh Dahlan Iskan. Top Deh.

Bukan cuma iming-iming-nya yang menarik.
Kolom Hermawan Kertajaya, Tanadi Santoso, Ippho Santosa
membuat koran ini jadi memikat.

Sepertinya salah satu strateginya adalah dengan tidak
menjual ritel (dijual dijalanan ataupun di konter);
untuk saat ini (Juni-July) fokus di berlangganan.
Harga berlangganan per bulan Rp 35.000,-
(Catatan : per 1 July 2008, naik per bulan Rp 45.000,-)

Newspaper is Dead

Salah satu penulis (wartawan) yang saya kagumi
adalah Azrul Ananda.
Bukan cuma tulisannya tapi kiprahnya juga luar biasa.
Masih teringat tulisannya mengenai YiWu - China.

Berbeda dengan bapak-nya (Dahlan Iskan),
Azrul Ananda punya ribuan sepatu.
Dahlan Iskan pernah menulis bahwa
di masa mudanya,
sepatu merupakan barang yang super mewah.

Hari ini Azrul menulis artikel di
Kolom Jawa Pos (1 July 2008) “Newspaper is Dead”.
“Era koran sudah berakhir.
Kalau belum, era koran sudah hampir berakhir.
Dihajar televisi dan – yang kata orang paling mematikan –
dihajar internet.”

Silahkan lihat lebih lengkap tulisan Azrul di JawaPos versi PDF.
silahkan download pdf-nya : http://versipdf.jawapos.co.id/

He he... JawaPos Gratis nih.

Tulisan ini menarik dan sekaligus membangkitkan semangat - Go Online !

JawaPos Gratis !!!

Mau baca koran Jawa Pos Gratis ?

http://versipdf.jawapos.co.id/