Jumat, 21 November 2008

Menyesal Operasi Lasik Mata

JP 21 November 2008 : Menyesal Operasi Lasik Mata

Pada 28 Maret 2008, saya menjalani operasi lasik mata di salah satu klinik mata di Surabaya. Hasil operasi pada mata kiri saya berhasil dengan baik. Tetapi, pada mata kanan saya, operasi tersebut kurang berhasil. Mata kanan saya seakan masih menderita silinder. Tetapi saat dilakukan pengukuran manual, tidak ada ukuran kacamata yang pas dan sesuai yang dapat membantu mata saya untuk melihat lebih baik.

Kata dokter yang menangani operasi saya, hal tersebut disebabkan lensa mata melengkung karena kontraksi otot mata dan gangguan saraf akibat operasi tersebut. Gangguan itu bersifat jangka panjang tanpa adanya solusi yang jelas. Hal lain yang membuat saya kecewa adalah risiko seperti ini tidak pernah diberitahukan baik secara lisan maupun tulisan oleh pihak klinik. Sampai saat ini tidak ada ganti rugi dan solusi yang jelas dari klinik tersebut.

PETRUS DODDY SANTOSO,
Griya Babatan Mukti
====================================================
Terima Kasih Tanggapan Klinik Lasik
http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=38254

Menyambung surat pembaca pada 21 November 2008 yang berjudul Menyesal Operasi Lasik Mata, perlu kami sampaikan bahwa pihak klinik mata tempat saya melakukan operasi lasik mata sudah menghubungi saya dan memberikan penjelasan serta solusi. Untuk itu, saya sampaikan terima kasih, dan dengan ini saya menganggap permasalahan tersebut selesai.

PETRUS DODDY SANTOSO

Kena Gendam via HP

JP 21 November 2008 : Kena Gendam via HP

Melalui forum ini, saya ingin mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan waspada terhadap penipuan melalui SMS berhadiah atau melalui kontak langsung ke nomor HP. Jangan sampai terjadi peristiwa seperti yang dialami ibu kami. Semula, ibu berniat menjual rumah dan mengiklankannya di koran.

Pada Sabtu, 16 November 2008, Pukul 17.30, ibu ditelepon oleh seorang yang bermaksud membeli rumah. Ternyata, dari percakapan melalui telepon itulah, ibu terkena hipnotis atau gendam.

Orang tersebut mengaku bernama M. Rivai, nasabah salah satu bank. Dia menuntun ibu ke ATM sebuah bank swasta terdekat untuk mentransfer uang Rp 3 juta.

Karena itu, kami imbau masyarakat lebih berhati-hati bila menerima SMS atau telepon dari orang yang tak dikenal. Lebih baik diabaikan! Jangan mudah memberikan nomor HP kepada orang lain. Dan untuk orang yang tega melakukan hal tersebut, sadarlah! Uang yang kalian peroleh adalah uang haram! Bertobatlah!

ASTRUD CAHYANDARI W.,